TERBARU

Gara-gara SMS bisa di penjara


Hukuman 5 bulan penjara terhadap Saiful Dian Effendi (22) karena mengirim SMS cabul harus menjadi pelajaran bersama. Mahkamah Agung (MA) menilai hukuman ini sebagai shock therapy bagi masyarakat untuk tidak menyalahgunakan teknologi. Lantas pasal apa yang menjerat pengirim SMS cabul?

"Terdakwa dijerat pasal 27 ayat 1 jo pasal 45 UU No 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)," demikian info perkara kasasi MA yang didapat , Rabu (15/8/2012).

Pasal 27 tersebut berbunyi 'Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan'.

Nah, ancaman pidana atas pasal 27 ayat 1 tersebut terdapat di pasal 45. Yaitu 'Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar'.

Selain SMS cabul, UU ITE ini juga mengancam pengirim SMS dengan hukuman maksimal 6 tahun penjara jika SMS itu bermuatan judi, penghinaan/pencemaran nama baik dan pemerasan/pengancaman.

Kasus ini bermula saat Saiful mengirimkan SMS berisi perkataan cabul, jorok dan porno kepada beberapa nomor di handphone-nya pada awal 2011. Semua yang dia kirimi adalah perempuan, salah satunya Adelian Ayu Septiana. Isi SMS seronok tersebut membuat Adel merasa risih dan dilecehkan. Apalagi SMS dikirim berkali-kali. Adel pun melaporkan hal ini ke polisi.

PN Madiun dan Pengadilan tinggi Surabaya menghukum Saiful dengan hukuman percobaan. Namun putusan ini dianulir MA dengan menghukum 5 bulan penjara bagi Saiful. Kasus ini menjadi kasus SMS cabul pertama yang masuk MA dan dipidana.

Next | Read More »

H-2, Diprediksi Puncak Arus Mudik di Pantura


Puncak arus mudik Lebaran tahun ini di jalur pantura diprediksi terjadi pada H-2 Lebaran, atau Jumat (17/8). Hal itu menyusul dimulainya libur Lebaran bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan karyawan perusahaan swasta. Pada puncak arus mudik itu diperkirakan volume kendaraan akan mengalami ledakan di jalur utama pulau jawa tersebut.

Sementara hingga H-5 Lebaran, Selasa (14/8), arus kendaraan pemudik yang masuk wilayah Jateng melalui exit tol Kanci-Pejagan, di Pejagan, Kecamatan Tanjung, Brebes, terpantau mulai mengalami peningkatan.

Meski demikian, arus kendaraan di titik itu masih lancar. Iring-iringan kendaraan pemudik yang didominasi mobil pribadi terlihat melintas keluar tol. Namun, jumlahnya belum begitu banyak. Satu iring-iringan berisis antara 5-10 kendaraan.

Data Pos Polisi Exit Tol Kanci-Pejaga di Pejagan, Kecamatan Tanjung Brebes menyebutkan, dari H-7 Lebaran hingga kemarin siang, totalnya sebanyak 52.427 unit kendaraan masuk Jateng, yang didominasi kendaraan pribadi.

Sedangkan khusus pada H-5 Lebaran dari pukul 00.00 - 09.00, tercatat sebanyak 4.439 unit kendaraan yang masuk Jateng. Jika dibanding H-6 Lebaran, jumlah itu mengalami peningkatan dua kali lipatnya. Sebab, H-6 Lebaran pada periode waktu yang sama hanya tercatat sebanyak 2.344 unit kendaraan yang masuk Jateng.

"Saat ini arus lalu lintas di exit tol Kanci-Pejagan memang mengalami peningkatan, tetapi jumlahnya belum segnifikan. Arus kendaraan masih lancar. Begitu pula di jalur pantura, volume kendaraan pemudik mulai naik, tapi belum besar. Kami perkirakan puncak arus mudik di jalur pantura ini terjadi pada H-2 Lebaran," ungkap Kapolres Brebes AKBP Kif Aminanto SIK SH MH melalui Kasat Lantas AKP Hary Ardianto SIK, Selasa (14/8) saat memantau arus mudik di exit tol Pejagan, Brebes.

Next | Read More »

Nilai Nol Tidak Identik dengan Kemampuan Guru


Berdasarkan evaluasi penyelenggaraan Uji Kompetensi Guru (UKG) gelombang pertama 31 Juli sampai dengan 12 Agustus terdapat sejumlah guru yang memperoleh nilai nol. Kendala teknis diduga menjadi penyebab terjadinya hal ini. Namun, apa sebenarnya penyebabnya ? Lalu kendala apa selain itu dan bagaimana mengatasinya ?

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Syawal Gultom mengatakan, penyebab nilai nol tidak identik karena kemampuan gurunya. Dia mencontohkan, berdasarkan rekaman di server ada peserta yang login hanya selama dua menit. "Nilai nol itu terjadi guru bisa saja sudah login ke sistem, soal sudah terbuka, tapi langsung keluar tidak menjawab," katanya pada dialog interaktif yang disiarkan langsung dari Studio Pusat Informasi dan Humas Gedung C Lantai 4 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerjasama dengan RRI Pro 3, di Jakarta, Selasa (14/08/2012).

Kemungkinan kedua, kata Syawal, adalah setelah login, guru cuma membaca soal-soalnya, tetapi tidak menjawab. Dia menjelaskan, sistem mengenali peserta yang sudah menyelesaikan ujian, tidak menyelesaikan ujian, atau login kemudian membuka soal, tetapi tidak menjawab. Kasus lainnya, ada guru Penjaskes yang terdaftar sebagai guru kelas. Saat login, soal yang keluar adalah soal guru kelas. Guru tersebut kemudian tidak menjawab dan keluar dari sistem. Lalu bagaimana dengan guru dengan kasus seperti ini ? Menurut Syawal, mereka akan diberikan kesempatan mengulang pada UKG gelombang kedua pada bulan Oktober mendatang. "Kalau memang tidak dapat (mengerjakan soal) sama sekali bisa juga nol. Tapi kita tidak meyakini guru tidak dapat sama sekali," katanya.

Syawal mengatakan, selama pelaksanaan UKG gelombang pertama kendala yang dihadapi meliputi kendala teknis dan administrasi. Kendala teknis, kata dia, misalnya pada instalasi perangkat lunak di tempat uji kompetensi (TUK) tidak berhasil. Sementara kendala administrasi cenderung pada perbedaan data antara server pusat dengan server lokal TUK. "Jadi Kalau datanya tidak sama maka server pusat menolak." Misalnya, kata Syawal, ada guru pemegang sertifikat jenjang Taman Kanak-Kanak (TK), kemudian mendaftar di sekolah atau di TUK di mata pelajaran di sekolah menengah pertama (SMP).

Pada hari ujian server di pusat menolak karena yang sudah tersimpan yang bersangkutan akan di uji di TK. "Kalau data berubah dengan server pusat maka dia akan menolak," katanya. Server pusat menyimpan data TUK maka tidak boleh pindah TUK, menyimpan data peserta, menyimpan naskah soal, menyimpan pilihan jawaban, dan menyimpan kunci jawaban.Lalu materi apa saja yang diujikan ? Materi meliputi ilmu yang diajarkan oleh guru dan pedagogi dalam ranah kognitif. Bagaimana merancang pembelajaran yang kreatif aktif, bagaimana melakukan evaluasi, bagaimana memfungsikan evaluasi dalam proses pembelajaran, bagaimana merancang menggunakan medianya, dan bagaimana melakukan interaksi antarguru. "Hal-hal semacam itu yang ditanya," kata Syawal. (

Next | Read More »

Pembantaian Rohingya Bohong?


Direktur Human Right Southeast Asia Phil Robertsen meneliti dan menginvestigasi pembantaian etnis Rohingya di Myanmar. Termasuk soal foto-foto pembantaian etnis Rohingya oleh etnis Rakhine, yang menyebar di internet. Dia menilai foto itu palsu.

Menurutnya, dari hasil investigasi, foto-foto pembunuhan yang diterima seluruh media, setelah melewati proses klarifikasi, hal itu tak bisa dipertanggungjawabkan. Artinya, kata dia, foto-foto tersebut bohong.

“Ada foto saat biksu berdiri di tengah mayat pembantaian, foto-foto itu bohong, anehnya foto-foto itu dikirim dari website asal Indonesia,” tuturnya dalam diskusi di Perpustakaan Universitas Indonesia (UI), Jumat (10/08/12).

Hal itu, kata dia, menimbulkan reaksi luar biasa dari kelompok radikal terkait dengan tersebarnya foto tersebut di internet. Hal itu tak dapat terkontrol dan memberikan opini kepada publik.

“Hasil investigasi, ini sekedar klarifikasi, karena posisi Rohingya sudah sejak dulu hidup berdampingan dengan kelompok Arakan, dan memang sering konflik,” jelasnya.

Memang, lanjutnya, Pemerintah Myanmar sejak dulu tidak menghargai dan mengakui keberadaan etnis Rohingya. Diskriminasi tersebut selalu dilakukan dengan memaksa tenaga kerja yang berasal dari Rohingya.

“Tenaga kerjanya didiskriminasi, kondisinya betul-betul memprihatinkan, secara konstitusi juga tak dilindungi, untuk menikah harus izin Negara, untuk gelar acara harus izin Negara, untuk punya anak juga,” paparnya.

Namun, Pemerintah Myanmar selalu berdalih bahwa mereka mendiskriminasi etnis Rohingya. Mereka membantah melakukan tindakan semena-mena terhadap Rohingya.

“Selalu denial, menyangkal, selalu berdalih telah memberikan perlindungan, Komnas HAM di Myanmar juga perlu dikuatkan posisinya,” lanjutnya.

Ia pun menyesalkan dengan sikap Aung San Suu Kyi yang tak bersikap apa-apa. Ia hanya menyarankan agar pemerintah meningkatkan penegakan hukum (law enforcement).

“Kalau mau maju jadi presiden, Suu Kyi kehilangan momentum atas kasus etnis Rohingya ini,” tutupnya

Next | Read More »

Wamenkum HAM Tegaskan Akan Tindak Petugas Nakal Rekrutmen CPNS


Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana menegaskan akan menindak tegas petugas rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kemenkum HAM tahun 2012. Denny mengingatkan agar petugas panitia rekrutmen tidak tergiur dengan duit sogok calon PNS.

"Saya masih ketemu satu, dua panitia coba-coba (terima duit suap, red). Itu kita tindak tegas," ujar Denny saat memberi pengarahan kepada panitia rekrutmen CPNS di Kantor Wilayah Kemenkum HAM, Jalan Putri Hijau, Medan, Jumat (10/8/2012).

Denny mengungkapkan, adanya satu temuan dugaan penerimaan suap dalam proses rekrutmen CPNS di Kanwil Kemenkum HAM Yogjakarta. Seorang petugas lembaga pemasyarakatan (Lapas) ketahuan menerima uang Rp 25 juta dari pendaftar CPNS. Kini, petugas lapas berinisial S itu sedang diperiksa oleh internal Kemenkum HAM untuk diproses secara hukum.

"Di Jogja, pelamar kita gugurkan, petugas kita proses. Tidak boleh ada suap," tegasnya.

Dalam pengarahan santai di hadapan belasan panitia rekrutmen CPNS Sumut, Denny memotivasi para petugas untuk bekerja optimal meski dengan kompensasi uang lelah yang minim. "Kita kalau bekerja mikir kompensasi untuk (rekrutmen) CPNS, itu biasanya kurang. Tapi Insya Allah apa yang dikerjakan tidak akan sia-sia," tuturnya.

Menurut Denny, rekrutmen CPNS harus diawasi ketat untuk menghindari praktik suap. Karena itu Kemenkum HAM menggandeng Ombudsman, Indonesia Corruption Watch (ICW) termasuk mahasiswa. "Di luar itu saya terus koordinasi dengan KPK," tandasnya.

Dia mengingatkan agar panitia menjaga proses rekrutmen CPNS. Denny meminta agar panitia yang memiliki informasi mengenai praktik suap untuk tak segan melapor ke dirinya secara langsung. Bekas staf khusus presiden bidang hukum ini pun tak segan memberikan nomer handphone dan pin BlackBerry kepada petugas Kakanwil Sumut untuk mempermudah informasi bila ada aduan.

"Silakan dilaporkan, saya juga terima laporan dari twitter dan facebook," kata Denny.

Next | Read More »

Balita Jangan di ajak Mudik naik Motor


Saat arus mudik dan balik Lebaran berlangsung, sepeda motor ditengarai sebagai alat transportasi yang paling banyak terlibat kecelakaan. Tak cuma itu, ternyata ada kasus di mana balita yang ikut mudik dengan menumpang sepeda motor tiba-tiba meninggal dalam gendongan sang ibu.

"Waktu saya jadi Kapolsek Cibitung ada yang istirahat di check poitn pos saya, tiba-tiba nangis karena anaknya yang balita meninggal dalam dekapan, sudah tidak bernyawa. Kaget saya," ujar Kepala Posko Mudik Lebaran Polda Metro Jaya, Kompol Miyanto.

Hal itu disampaikan dia dalam focus group discussion Ramadan dan mudik ramah anak di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/8/2012).

Menurut Miyanto, balita tersebut kemungkinan meninggal karena kain gendongan yang telalu kencang, sehingga mungkin tercekik atau kehabisan nafas.

Dia menyampaikan kecelakaan sepeda motor pun semakin meningkat dari tahun ke tahun. Meskipun mudik dengan sepeda motor lebih ekonomis, namun jauh lebih berisiko. Apalagi kerap kali terlihat gambar di media televisi, ayah, ibu dan ketiga anaknya menaiki satu sepeda motor.

Untuk meminimalkan kecelakaan pengendara sepeda motor saat arus mudik berlangsung, sejumlah bus disediakan oleh Polda Metro Jaya. Bus-bus ini akan mengangkut anak dan ibunya. Sedangkan si ayah tetap menaiki sepeda motornya.

"Bus untuk tahun ini jumlahnya sudah lebih banyak dari tahun lalu. Perusahaan bus dari Hiba atau Mayasari memberi bus-bus untuk membantu mengangkut. Nanti ayahnya naik sepeda motor sendiri dan akan bertemu di check point yang ditentukan," terang Miyanto.

Nah, jika ayahnya tidak kuat, misalnya saat dicek oleh dokter di posko tidak bisa melanjutkan perjalanan dengan sepeda motor, maka akan diupayakan naik bus juga.

Sementara itu Wakil Ketua KPAI, Asrorun Ni'am, menyebut akibat tidak utuhnya pelayanan dan antisipasi banyak kelompok rentan (anak-anak dan ibu hamil) menjadi korban kecelakaan. Data yang diperoleh KPAI pada tahun 2011 terjadi kecelakaan sebanyak 2.770 kasus. Korban tewas pada arus mudik tahun lalu 449 orang, luka berat 760 orang, dan luka ringan 1.914 orang. Kelompok rentan banyak menjadi korban akibat kecelakaan tersebut.

"Kecelakaan biasanya terjadi misalnya mau melindungi anak dengan membekap, tapi malah meninggal di tangan. Kami juga mau polisi ikut mengimbau untuk meminimkan penggunaan sepeda motor untuk mudik," kata Ni'am.

Ni'am mengusulkan agar keberadaan check point yang telah ada sejak 2011 lebih dimaksimalkan agar tidak gagal total. Dia berharap akan ada partisipasi masyarakat di sepanjang jalur mudik untuk memberikan shelter dan tempat istirahat kepada pemudik.

"Partisipasi bisa muncul di sepanjang jalan raya yang dilalui pemudik dengan mempersilakan rumah atau masjid sebagai tempat istirahat serta berteduh. Hal ini bisa mendorong kesetiakawanan sosial dan kampanye mudik ramah anak," tutur Ni'am.

Nah, dengan banyaknya tempat istirahat maka akan memperpendek jarak tempuh bagi para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.

Next | Read More »

Mahasiswa kelahiran Tegal Pecahkan Rekor Studi S2-S3 Tercepat di Korsel


Studi tingkat master langsung doktor normalnya ditempuh selama empat tahun. Mahasiswa Indonesia ini membuktikan diri bisa menyelesaikan setengah tahun lebih cepat di University of Science and Technology (UST).

Adalah Purba Purnama mahasiswa program kombinasi master-doktor di UST, Korea Selatan, untuk bidang biopolimer. Prestasi Purba merupakan rekor, dimana studi master dan doktor tersebut paling cepat bisa selesai 4 tahun dan normalnya 5 tahun.

Pemegang beasiswa dari International R&D Academy pada Korea Institute of Science and Technology (KIST), ini dalam aktivitas kesehariannya di Korea Selatan tidak melulu belajar namun juga aktif bermasyarakat.

Purba, lahir di Tegal (10/6/1982), pernah terlibat di organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia di Korea (Perpika), kepala gugus inovasi dan teknologiI katan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4), dan juga aktif dalam kegiatan bersama Pioneers for Advancemen​t of Technology in Asia-Africa (PATA) di Korea Selatan.

Melalui mantan Sekretaris Jenderal I-4 Achmad Adhitya, menceritakan bahwa ketika dia datang ke Korea, pembimbingnya mengatakan bahwa dia boleh lulus kapan pun dia mau, asal saja dia memiliki banyak publikasi di jurnal internasional.

"Saya juga mengetahui aturan normal program kombinasi master dan doktor adalah 4 tahun. Dari situ saya bertekad untuk memecahkan aturan itu dengan lulus lebih cepat dari waktu minimum 4 tahun. Alhamdulillah saya bisa memecahkan rekor studi dengan menyelesaikannya sekaligus dalam waktu 3,5 tahun," ujar Purba.

Selama studi, Purba sudah berhasil mempublikasikan penelitiannya di jurnal-jurnal internasional. Purba memiliki 7 publikasi di jurnal-jurnal internasional bidang biopolimer, 2 Korean Patent, dan 1 US patent.

Dalam wisuda yang digelar di International Cooperation Building, KIST, Seoul, pada Rabu (8/8/2012) kemarin, Purba mendapat penghargaan Academic Excellence Award dari KIST.

Dalam sambutannya, Presiden KIST menyatakan bahwa Purba semasa menjalani pendidikan di KIST-UST seringkali mendapat penghargaan dari KIST maupun UST atas prestasi-prestasi yang telah diraihnya.

Sebelum diwisuda, Purba sudah langsung disodori proposal untuk melanjutkan jenjang post-doctoral di Laboratorium Biomaterial Research Center, KIST, untuk melanjutkan penelitiannya. Purba juga akan diwisuda oleh pihak UST di Auditorium Pusat UST, Daejeon, pada 17/8/2012 nanti, bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-67.

Prestasi yang diraih oleh Purba tidak hanya memberikan kebanggaan buat dirinya dan keluarga namun juga kepada bangsa Indonesia, karena hal ini menunjukkan bahwa secara individu bangsa Indonesia mampu memecahkan banyak rekor studi di dunia akademis internasional.

Next | Read More »

Recently statement

Recently Added