TERBARU

Di balik pertemuan Indonesia dan IMF


Kedatangan Direktur IMF, Christine Lagarde, mulai Senin (9/7) sampai Selasa (10/7), jauh berbeda saat kedatangan IMF tahun 1998 lalu. Dia tidak dalam posisi memberikan suntikan dana dan memaksa Indonesia mengambil langkah penyelamatan ekonomi.

Indonesia adalah salah satu negara yang akan memberikan sumbangan sebesar USD 1 miliar dari cadangan devisanya kepada IMF. Tujuannya untuk menolong negara lain yang saat ini dikurung krisis.

Bantuan bagi IMF menggambarkan Indonesia tersandera komitmen G20. Kepentingan lain, Indonesia ingin dinilai sebagai negara maju. Pemerintah memberikan sinyal akan menambal dana untuk penanggulangan krisis melalui IMF. Di Istana Merdeka, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan bahwa saatnya tangan Indonesia berada di atas bukan di bawah seperti tahun 1998.

Berikut penuturan Menko Perekonomian Hatta Rajasa setelah bertemu delegasi IMF di Istana Negara, Senin (9/7).

Indonesia jadi pinjamkan uang ke IMF?

Kalau saya tuh sebetulnya mengajak kawan-kawan melihatnya itu jangan dari sisi pinjam meminjamnya, tapi melihat dari sisi kedudukan Indonesia saat ini. Supaya kita meyakini kita ini maju.

Bahwa IMF itu sensitif di masyarakat kita, iya betul. Karena cara menangani Indonesia pada waktu itu kita yakini sebagai treatment yang keliru pada waktu itu. Walaupun sekarang IMF jauh berubah pada waktu itu. Nah sekarang Indonesia itu anggota G20 dan Eropa sedang mengalami kesulitan.

Sementara IMF memerlukan dana USD 430 miliar. Kalau kita diam saja apa kata internasional, dari sisi kita kalau terjadi kesulitan ekonomi dunia, kita juga kena dampaknya. Menurut pandangan saya, tidak apa-apa. Tangan di atas itu boleh saja kita lakukan, yang tidak boleh itu adalah tangan di bawah dan kita harus bekerja keras. Kita membantu dalam kesulitan ekonomi global. Kan uangnya tidak hilang, ini baru pandangan saya, belum menjadi suatu keputusan.

Perlu ada pertimbangan DPR?

Saya tidak tahu dalam mekanisme seperti itu, karena seperti itu kan biasanya kalau bukan pakai APBN.

Jadinya pakai dana mana?

Jadi bukan pakai dana APBN dikeluarkan begitu juga.

Apakah akan diterima?

Kita belum sampai ke situ, jangan mendahului, presiden saja belum ketemu.

Presiden cenderung menyetujui?

Saya belum bisa katakan itu, tapi saya tanya kepada kawan-kawan, dalam situasi global seperti ini dan masa anggota G20 seperti Indonesia sendiri tidak memberikan support?. Padahal support itu penting agar ekonomi dunia sehat, kalau ekonominya sehat, semua menjadi sehat, termasuk Indonesia. Kalau situasi semakin memburuk, maka pertumbuhan kita terganggu.

Pemikiran kita kepada IMF jangan cuma Eurozone saja, banyak negara-negara di Asia dan Afrika yang juga memerlukan. Jadi kalaupun kita akan memberikan kita juga berikan pesan, 'Eh tolong, jangan buat Eropa aja. Perhatikan juga Afrika, orang kelaparan, orang kesulitan.'

Keputusan ditangan presiden atau?

Presiden sebagai kepala negara, masa hal seperti itu saja kok lewat. Sama seperti presiden ambil keputusan dulu lunasi utang ke IMF kan presiden juga. Sesulit apapun juga waktu itu, presiden lunasi karena itu manfaatnya lebih banyak. Bubarkan CGI ya bubarkan.

Usulan USD 1 miliar dari Indonesia atau IMF?

Ya IMF semua, dia kan tentu menyampaikan itu. Hampir semua negara-negara G20 dalam pertemuan waktu itu secara spontan menyampaikan. Cina 10 persen dari kebutuhan USD 43 triliun, ada yang USD 10 miliar kalau tidak salah. Ada yang USD 15 miliar dari Australia.

Indonesia jadi menyumbang 1 miliar?

Hmm, tadinya lebih banyak, duit pak sudi tuh bermiliar-miliar berapa triliun dolar kita kasih.

Recently statement

Recently Added